Ikan duyung tidak hanya ada di dunia dongeng, tapi ada juga di dunia nyata. Ikan duyung ini dikenal dengan nama dugong.

Duyung atau Dugong, memiliki nama ilmiah Dugong dugon. Nama dugong diambil dari bahasa Tagalog dugong yang bersumber dari bahasa Melayu duyong atau duyung, yang berarti perempuan laut.

Dugong memiliki warna abu-abu dengan badan yang besar. Selain itu, apa saja fakta unik dugong? Dilansir dari Instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, inilah 6 fakta unik dugong.

Fakta Dugong

1. Berukuran Besar

Dugong merupakan salah satu hewan dengan ukuran cukup besar. Panjang tubuh seekor dugong bisa mencapai 3 meter dengan berat 45 kilogram.

Aktivitas harian duyung sebagian besar adalah makan (feeding) dan bertualang (traveling). Duyung lebih banyak mencari makan di ekosistem padang lamun (seagrass) serta di terumbuh karang. Dari 13 jenis lamun yang ada di perairan Indonesia, ada 3 jenis yang disukai oleh duyung, yaitu Halophila spp., Haludole spp. dan Syringodium isoetifolium.

2. Pemakan Tumbuhan

Dugong adalah hewan herbivora. Dugong akan mencabut rumput laut dengan moncongnya, kemudian menggoyangkan kepalanya untuk menyingkirkan pasir.

3. Umur Panjang

Dugong tergolong hewan dengan angka harapan hidup yang tinggi. Umur seekor dugong bisa mencapai 70 tahun.

Untuk bisa mengamati duyung sendiri, Juraij menjelaskan, dibutuhkan keahlian menyelam, serta keahlian mengoperasikan drone. Ini bertujuan agar diperoleh lokasi keberadaan duyung atau jejak makannya. Survei juga bisa dilakukan di atas perahu atau melalui menara pengintai menggunakan teropong dan kamera.

4. Bisa Tahan Napas Lama

Dugong bisa berenang dan menahan napas hingga 12 menit.

Habitat duyung tersenbar di perairan Florida, Afrika Timur, Asia Selatan, Indonesia sampai perairan Australia. Penyebaran di Indonesia mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku hingga Papua, dengan lokasi perjumpaan yang sering terdapat di Kepulauan Bintan, Pulau  Seram, dan Kepulauan Kei.

Baca Juga : Beberapa Jenis Elang di Indonesia, Berikut Ciri, Sebaran & Status Konservasi

5. Sensitif

Dugong dikenal sangat sensitif terhadap suara. Jika mendengar suara derum kapal atau sumber yang berisik lainnya, dugong akan stres.

Perilaku lain dari hewan ini adalah menggaruk punggung untuk menghilangkan alga, istirahat di kolom perairan atau dasar perairan, mengambil napas, serta melakukan aktivitas kawin yang terkadang bisa berbahaya bagi manusia.

Dikatakan sebagai hewan dilindungi, kehidupan duyung memiliki sejumlah ancaman. Ancaman utama yaitu berhadapan dengan predator alami seperti hiu, terdampar ke perairan dangkal, hingga terperangkap jaring nelayan.

6. Hamil 12-14 Bulan

Dugong akan siap bereproduksi ketika mencapai usia 9 atau 10 tahun. Usia kehamilan dugong biasanya 12 hingga 14 bulan. Bayi dugong akan hidup bersama induknya hingga berusia 1,5 tahun.

Itulah fakta unik dugong. Selain unik, dugong ternyata masuk ke spesies yang dilindungi, lho.

Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dugong dikategorikan sebagai biota perairan yang dilindungi. Sebab, jumlah populasi dugong terus menurun akibat perburuan.

Mari kita sama-sama melindungi populasi dugong, ya!