Uromastyx, Kadal Gurun dengan Ekor yang Dipenuhi Duri

Nama “uromastyx” pada kadal ini berasal dari bahasa Yunani “oura” (ekor) serta “mastix” (pecut / cambuk). Jadi jika dikombinasikan, didapatlah nama harfiah kadal gurun yang berarti “si ekor pecut”. Nama itu jelas digunakan karena kadal ini memiliki ekor yang tajam layaknya pecut.
Ada belasan spesies kadal uromastyx yang sudah diketahui diketahui oleh manusia. Dalam tangga klasifikasi ilmiah, mereka semua digolongkan dalam genus Uromastyx. Kebanyakan spesies uromastyx memiliki ukuran rata-rata sekitar 30 cm atau kurang. Namun spesies Uromastyx aegyptia panjangnya diketahui bisa mencapai 91 cm.
Karena terdiri dari beragam spesies, masing-masing uromastyx pun memiliki wujud ekor yang bervariasi. Ada uromastyx yang ekornya ramping & panjangnya hampir sama dengan panjang tubuhnya. Namun ada pula uromastyx yang ekornya berukuran amat pendek & berbentuk gemuk seperti gada (misalnya Uromastyx thomasi).
Uromastyx juga memiliki warna sisik yang amat bervariasi. Uromastyx dengan sisik berwarna kelabu, hitam, cokelat, biru, hijau, kuning, hingga putih semuanya sudah pernah ditemukan. Ada uromastyx yang tubuhnya nampak polos & hanya terdiri dari 1 macam warna, namun ada pula uromastyx yang tubuhnya dipenuhi totol atau garis yang berwarna-warni.
KADAL GURUN YANG HOBI BERJEMUR
Uromastyx adalah hewan yang aslinya berasal dari kawasan Timur Tengah kadal gurun pasir yang mencakup Afrika Utara & Asia Barat. Habitat favorit mereka gurun pasir & padang kering yang dipenuhi bebatuan. Di negara-negara berbahasa Arab, uromastyx lebih dikenal dengan nama “dhab” atau “dabb”.
Uromastyx adalah hewan berdarah dingin (poikiloterm) yang berarti hewan ini tidak bisa mengendalikan suhu tubuhnya sendiri. Oleh karena itulah, uromastyx memiliki kebiasaan untuk berjemur pada siang hari. Namun saat cuaca sudah terlalu panas, uromastyx akan berteduh atau bersembunyi di dalam liang.
Ketika malam tiba, uromastyx akan tidur di dalam liang yang berada di bawah tanah. Supaya liang yang dihuninya tidak bisa dimasuki oleh hewan lain, uromastyx memiliki kebiasaan untuk tidur sambil menyumbat pintu liang dengan memakai ekornya yang berduri. Saat musim dingin tiba, uromastyx bisa menjalani tidur panjang hingga 5 bulan lamanya.
Uromastyx adalah hewan herbivora alias pemakan tumbuhan. Makanan mereka mencakup rumput, kaktus, biji-bijian, daun, hingga bunga gurun. Mereka tidak pernah minum karena sudah mendapatkan air dari makanannya. Meskipun makanan utama uromastyx adalah tumbuhan, uromastyx kadang-kadang juga memakan serangga.
CARA UROMASTYX BERKEMBANG BIAK
Uromastyx memiliki perilaku soliter alias gemar menyendiri. Mereka akan menandai wilayahnya masing-masing dengan memakai kelenjar dari tubuhnya. Jika ada uromastyx yang memasuki wilayah milik uromastyx lain, sang pemilik wilayah akan menghalau penyusup tadi dengan cara menggigitnya.
Musim kawin uromastyx biasanya berlangsung pada bulan Maret hingga Juli. Saat waktunya kawin sudah tiba, pejantan akan membujuk betina untuk kawin dengan cara mengoyang-goyangkan kepalanya atau melakukan gerakan menyerupai push up. Jika betina menyetujui ajakan pejantan, keduanya akan melakukan perkawinan.
Betina yang sudah kawin selanjutnya akan menaruh telur-telurnya di dalam liang. Bergantung dari spesiesnya, telur urosmastyx memerlukan waktu antara 60 hingga 80 hari untuk menetas. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh uromastyx berkisar antara 4 hingga 20 butir. Saat telurnya sudah menetas, bayi uromastyx akan tetap tinggal di liang tersebut selama beberapa minggu.
Sesudah pergi meninggalkan liang milik induknya, bayi uromastyx sudah harus kadal gurun halal hidup mandiri. Dibandingkan dengan uromastyx dewasa, uromastyx yang masih kecil memiliki kemauan lebih tinggi untuk memakan serangga. Seekor uromastyx akan mencapai kematangan seksual pada usia 4 tahun & diperkirakan bisa hidup hingga usia 20 tahun lebih.
MEMBELA DIRI DENGAN DURI
Uromastyx rentan dimangsa oleh hewan-hewan predator gurun seperti burung bentet (shrike), elang, serigala, ular, hingga biawak gurun. Sebagai bentuk pertahanan diri yang paling dasar, uromastyx yang sisiknya berwarna kelabu akan memanfaatkan hamparan pasir & batu di sekelilingnya untuk berkamuflase.
Jika uromastyx merasakan adanya bahaya, uromastyx akan bergegas pergi oscar kadal gurun menuju liangnya untuk bersembunyi. Saat sudah berada di dalam liang, uromastyx akan menyumbat pintu liang / terowongan dengan memakai ekornya yang berduri. Jika musuh mencoba mengeluarkan uromastyx dari dalam liangnya secara paksa, uromastyx akan berpegangan erat-erat pada dinding liangnya.
Tidak jarang uromastyx berhasil disergap oleh musuhnya sebelum ia berhasil masuk ke dalam liangnya. Jika hal tersebut sampai terjadi, uromastyx masih bisa melawan. Ia akan menyabetkan ekornya yang berduri ke arah musuhnya. Selain menggunakan ekornya, uromastyx juga bisa menyerang balik musuhnya dengan cara menggigitnya.
UROMASTYX & MANUSIA
Walaupun ekornya terlihat menyeramkan, uromastyx bukanlah hewan yang beracun ataupun berbahaya bagi manusia. Di alam liar, hewan ini lebih memilih untuk melarikan diri jika berpapasan dengan manusia. Sementara kalau di dalam tangkapan, uromastyx yang sudah cukup lama dipelihara oleh manusia tidak akan melawan saat disentuh atau didekati oleh manusia.
Berkat perilakunya yang jinak, sisiknya yang berwarna-warni, & metode perawatannya gambar kadal gurun yang relatif mudah, uromastyx sekarang menjadi salah satu hewan reptil yang banyak dipelihara oleh manusia. Untuk memelihara uromastyx, pemiliknya harus menyediakan kandang / akuarium yang berukuran besar (sekitar 40 galon) & bagian dasarnya penuh dengan pasir.
Karena uromastyx memiliki kebiasaan untuk berjemur pada siang hari & beristirahat pada malam hari, kandang uromastyx sebaiknya dibagi menjadi 2 bagian. Salah satu bagian dilengkapi dengan lampu sorot supaya uromastyx bisa berjemur, sementara bagian kandang yang satu dijaga dalam kondisi tetap teduh & gelap supaya uromastyx bisa menggunakannya untuk beristirahat.
Kandang uromastyx sebaiknya juga dilengkapi dengan potongan kayu & pipa PVC supaya kadal ini memiliki tempat untuk bersembunyi. Sementara kalau untuk urusan makanan, kadal ini bisa diberi potongan sayur & buah setiap harinya. Dan karena uromastyx memiliki pola hidup soliter, 1 kandang sebaiknya hanya dihuni oleh 1 ekor uromastyx.
Uromastyx bukan hanya dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan. Di negara-negara Timur Tengah, hewan ini juga kerap dikonsumsi sebagai makanan. Kebetulan dalam agama Islam, uromastyx tergolong sebagai hewan yang halal untuk dimakan. Salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang bernama Khalid bin Walid dikabarkan pernah memakan kadal ini sesudah bertanya terlebih dahulu kepada Nabi.