Keajaiban Dunia Botani: Bunga Teratai Raksasa Tumbuh di Kew Gardens

Mei 9, 2023 0 Comments

bunga teratai raksasa

Sebuah makalah baru, yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Plant Science pada 4 Juli 2022 berjudul “Revised Species Delimitation in the Giant Water Lily Genus Victoria (Nymphaeaceae) Confirms a New Species and Has Implications for Its Conservation”, menguraikan penemuan botani baru. Temuan didalam genus Victoria, genus teratai raksasa terkenal yang diberi nama Ratu Victoria Inggris terhadap tahun 1852.

Sampai sekarang, hanya ada dua spesies teratai raksasa yang diketahui. Spesies baru ini menjadikannya sebagai yang ketiga. Spesimen spesies baru diberi nama Victoria boliviana, sudah berada di Herbarium Kew selama 177 tahun dan di Herbarium Nasional Bolivia selama 34 tahun. Selama pas ini, awalnya diyakini sebagai Victoria amazonica.

Namun, sesudah bertahun-tahun penyelidikan mulai terungkap identitas jelasnya. Sebuah tim yang dipimpin oleh pakar hortikultura dan botani Kew Carlos Magdalena, seniman botani terlepas Kew Lucy Smith, dan peneliti genomik Natalia Przelomska, bersama dengan mitra dari National Herbarium of Bolivia, Santa Cruz de La Sierra Botanic Garden dan La Rinconada Gardens, kelanjutannya sanggup mengukuhkannya sebagai spesies ilmiah baru. Hal ini berkat pemanfaatan information baru dan perpaduan keahlian mereka yang unik.

Baca Juga: Ahli Botani Universitas Samudra Temukan Spesies Baru Tanaman Berbunga di Sumatera

Nama spesies baru selanjutnya terinspirasi untuk menjunjung mitra Bolivia dan rumah teratai Amerika Selatan di mana ia tumbuh di ekosistem perairan Llanos de Moxos.

Dengan bunga yang berubah dari putih jadi merah muda dan punya tangkai daun berduri, V. boliviana kini jadi teratai terbesar di dunia. Bunga ini punya daun tumbuh selebar 3 meter. Rekor pas ini untuk spesies terbesar dipegang oleh La Rinconada Gardens di Bolivia di mana daunnya meraih 3,2 meter.

“Memiliki information baru ini untuk Victoria dan mengidentifikasi spesies baru didalam genus adalah pencapaian luar biasa didalam botani—mengidentifikasi dan mendokumentasikan keanekaragaman tanaman bersama dengan benar sangat perlu untuk melindunginya dan menyita fungsi darinya secara berkelanjutan. Makalah ini jadi sangat istimewa untuk dikerjakan gara-gara menghimpun keahlian dari bermacam bidang yang berbeda—hortikultura, sains, dan seni botani. Juga sudah melibatkan kerja serupa erat bersama dengan mitra Bolivia kami. Victoria punya daerah tertentu didalam histori Kew, sudah jadi keliru satu alasan Kew diselamatkan dari penutupan terhadap tahun 1830. Untuk memainkan peran didalam menaikkan pengetahuan perihal tanaman megah dan ikonik ini sudah menambahkan resonansi untuk Mitra Kew,” tutur Alex Monro, Pemimpin Riset di tim Amerika di RBG Kew dan penulis senior makalah ini.

Spesies didalam genus Victoria sudah dicirikan bersama dengan buruk selama lebih dari satu dekade. Kesenjangan pengetahuan ini berasal dari tidak ada ‘spesimen tipe’ (spesimen tanaman asli yang digunakan untuk melukiskan spesies secara formal) didalam koleksi tanaman global. Hal ini terutama terjadi karena teratai raksasa sangat sukar dikumpulkan di alam liar.

Pada tahun 1832, V. amazonica adalah spesies pertama yang diberi nama didalam genus. Akan namun information tetap kurang untuk terlalu mungkin perbandingan terhadap spesies baru yang ditemukan sejak itu. Ini termasuk jadi aspek yang memicu kekeliruan identifikasi asli teratai baru ini.

Natalia Przelomska dan Oscar A. Pérez-Escobar dari Kew termasuk menganalisis DNA V. boliviana dan mendapatkan bahwa secara genetik sangat berlainan dari dua spesies lainnya. Data yang dikumpulkan mengonfirmasi bahwa sesungguhnya ada tiga spesies didalam genus ikonik ini: V. amazonica, V. cruziana, dan V. boliviana.

Hasil mereka menunjukkan spesies baru ini paling dekat hubungannya dengan V. cruziana, dan mereka menyimpang kira-kira satu juta tahun yang lalu. “Dalam menghadapi tingkat cepat hilangnya keanekaragaman hayati, melukiskan spesies baru adalah tugas yang sangat penting; kami berharap kerangka kerja multidisiplin kami sanggup menginspirasi peneliti lain yang melacak pendekatan untuk mengidentifikasi spesies baru bersama dengan cepat dan kuat,” kata Przelomska, layaknya yang dilaporkan The Guardian.

“Bagi saya, konfirmasi dan uraian spesies baru ini menghimpun benang yang menghubungkan pekerjaan saya sebagai seniman botani moderen bersama dengan karya Walter Hood Fitch dari Kew. Pekerjaan saya sebagai seniman botani untuk Kew sudah melatih saya untuk mengidentifikasi dan melukiskan perbedaan antara spesies tumbuhan,” kata Smith. “Saya bersemangat untuk menyita satu langkah lebih jauh bersama dengan tidak hanya mengilustrasikan spesies yang ada dan spesies baru. Akan namun termasuk jadi penulis utama makalah ini. Saya berharap ilustrasi ini dapat membantu orang lain mengidentifikasi ketiga spesies tumbuhan tersebut, teratai raksasa Victoria selama bertahun-tahun yang dapat datang.”

Oscar A. Pérez-Escobar, Pemimpin Riset di RBG Kew mengatakan: “Memahami kecepatan di mana spesies tanaman berasal dan punah sangat penting. Ini untuk memilih pas pembentukan dan pemeliharaan flora dunia yang berbeda. Menemukan melalui DNA di mana grup tumbuhan punya spesies sangat sedikit dan diperkirakan berasal dari pertengahan Paleogen (~40 juta tahun yang lalu) tetap berspesialisasi sampai 1 juta tahun yang lalu, sungguh luar biasa! Penelitian kami menambahkan dasar untuk studi jaman depan yang berfokus terhadap menyatakan apa yang mendorong spesiasi didalam genus tanaman yang luar biasa ini.”