Metagenesis Tumbuhan Paku: Pengertian, Skema, dan Jenisnya

metagenesis tumbuhan paku
Juni 1, 2023 0 Comments

Metagenesis tumbuhan paku dilakukan untuk bisa mempertahankan kehidupannya, yaitu sebagai cara untuk melakukan proses perkembangbiakan.
Metagenesis tumbuhan paku atau Pteridophyta dilakukan karena sebagai tumbuhan, paku adalah termasuk metagenesis tumbuhan lumut tumbuhan kormus berspora. Karena tumbuhan ini memiliki akar, batang, daun sejati dan menghasilkan spora. Berbeda dengan tumbuhan lainnya yang berkembang biak dengan fotosintesis.

Pengertian Metagenesis Tumbuhan Paku

Melansir dari buku Mengenal Beberapa Jenis Tumbuhan Paku di Kawasan Hutan Payahe Taman Nasional Aketajawe Lolobata Maluku Utara, 2009, pengertian metagenesis tumbuhan paku adalah daur hidup atau pergiliran keturunan tumbuhan paku, yang terdiri atas dua fase utama, yakni gametofit serta sporofit. Proses metagenesis tumbuhan paku bertujuan untuk melakukan reproduksi, yaitu pembentukan individu baru.
Tumbuhan paku dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual menggunakan rhizoma serta bentuk spora (sporofit). Sedangkan seksual dengan pembentukan gamet (gametofit).
Tahapan Metagenesis Tumbuhan Paku
  • Tumbuhan paku dewasa memiliki Sporangium untuk menghasilkan spora.
  • Sporangium mengeluarkan spora (n), kemudian spora mengalami metagenesis pembelahan mitosis (proses pematangan) menghasilkan protallus atau protalium (n)
  • Protallus atau protalium (n) kemudian berkembang menjadi dua jenis gamet yang berbeda melalui pembelahan mitosis menghasilkan arkegonium yang menghasilkan ovum (n) atau sel telur dan anteridium yang menghasilkan spermatozoid (n). Terbentuknya protalium atau protalus ini menandakan fase gametofit.
  • Sel sperma yang bersifat motil bertemu dengan sel ovum dan terbentuklah zigot yang diploid (2n).
  • Kemudian zigot tumbuh berkembang menjadi tumbuhan paku dewasa (2n).
Skema dan Jenis Metagenesis Tumbuhan Paku
Metagenesis tumbuhan paku bisa dibagi menjadi dua jenis, yakni homospora atau isospor serta heterospor. Perbedaan terdapat pada ukuran spora yang dihasilkan. Perbedaan keduanya juga terlihat pada skema metagenesisnya.
Pada skema metagenesis homospor, tumbuhan paku akan menghasilkan metagenesis adalah spora dengan ukuran yang sama untuk spora jantan serta betina. Contohnya Lycopodium sp. (paku kawat).
Pada metagenesis tumbuhan paku homospor, proses perkembangbiakan dimulai dengan spora. Setelah itu spora akan menghasilkan protalium. Kemudian membentuk anteridium serta arkegonium, yang berguna untuk pembentukan spermatozoid dan ovum. Proses metagenesis ini terus berulang.
Sementara, pada skema metagenesis heterospor, tumbuhan metagenesis lumut paku akan menghasilkan spora dengan ukuran berbeda untuk jantan dan betina. Mikrospora sebutan untuk spora berkelamin jantan dan berukuran kecil. Sedangkan makrospora sebutan untuk spora berkelamin betina dan berukuran besar. Contohnya Selaginella sp. (paku rane).
Pada metagenesis paku heterospor, perkembangbiakan skema metagenesis tumbuhan lumut diawali dengan mikrospora dan makrospora. Kemudian membentuk mikroprotalium dan makroprotalium. Lalu keduanya akan menghasilkan anteridium dan arkegonium untuk pembentukan spermatozoid serta ovum. (DNR)