Sempat Punah 3 Dekade, Lentera Peri Muncul di dalam Hutan Jepang
Ilmuwan Jepang ulang menamukan tanaman lentera peri di kedalaman hutan Jepang. Spesies yang diperkirakan punah ini merupakan keliru sau type tumbuhan parasit yang langka.
Dalam sebuah jurnal yang terbit terhadap 27 Februari 2023 lalu, para ilmuwan udah menemukan kelopak lilin bersifat taring dari tumbuhan langka itu.
“Penemuan tak terduga ini dan penyelidikan sesudah itu udah berikan sinar baru terhadap genus yang luar biasa ini dan peristiwa evolusinya,” tulis para peneliti sebagaimana dikutip dari LiveScience Rabu 1 Maret 2023.
Lentera peri atau disebut dengan Thismia kobensis tergolong dari genus parasit jamur. Tumbuhan ini tumbuh di bawah tanah tanpa fotosintesis. Namun, Ia mengambil makanan dengan mengirim bunga tembus pandang untuk bertunas layaknya lentera hantu dari basic hutan.
Tak harus klorofil layaknya jamur lainnya, tanaman tambah pakai sistem yang disebut mycoheterotrophy untuk mengambil nutrisi dari jamur yang melilit diri di lebih kurang akar mereka.
Thismia biasanya condong hidup di lokasi bersifat hutan hujan tropis. Sedikit yang diketahui mengenai tanaman yang sukar dipahami, dan sejumlah besar dari lebih kurang 90 spesies yang teridentifikasi udah hilang, beberapa sepanjang beberapa dekade.
Hal ini disebabkan karena beberapa besar tanaman mycoheterotrophic beroleh karbon mereka secara tidak langsung dari tanaman fotosintesis melalui jaringan mikoriza yang berasal dari jamur dan tanaman. Mereka terlampau bergantung terhadap aktivitas jamur dan pohon yang menopangnya.
Akibatnya, Lentera Peri terlampau peka terhadap problem lingkungan, kerap membawa dampak tanaman ini menjadi langka dan terancam punah.
Lentera Peri pertama kali ditemukan terhadap tahun 1992 di Kobe, Jepang. Tanaman ini dianggap punah kala habitatnya dihancurkan oleh pembangunan kompleks industri. Saat ini, lebih kurang tiga dekade kemudian, tanaman ini ulang terlihat di di dalam hutan yang berjarak kisaran 30 kilometer dari Kobe.
Penemuan ulang Lentera Peri di Kobe menjadikannya spesies lentera peri Asia paling utara yang dikenal. Setelah mempelajari tanaman dunia lain, para ilmuwan menemukan bahwa ciri-cirinya yakni seperti kelopak yang berbeda dan kurangnya kelenjar nektar yang membuatnya berkaitan erat dengan hanya satu lentera peri Amerika Utara, Thismia americana.
Para peneliti menduga Lentera Peri Jepang adalah keturunan dari Lentera Peri Amerika yang barangkali udah menyeberang dari Amerika Utara ke Asia Timur melalui Jembatan Tanah Bering.
Sekadar informasi, Lentera PEri Amrika pertama kali ditemukan di Chicago terhadap tahun 1912 namun tidak terlihat ulang sejak tahun 1916.
Setelah lebih dari 30 tahun, Profesor Kenji Suetsugu dan rekannya melaporkan penemuannya ulang di Kota Sanda, yang terdapat lebih kurang 30 kilometer jauhnya. Penemuan tak terduga ini dan penyelidikan sesudah itu udah berikan penerangan baru terhadap genus yang luar biasa ini dan peristiwa evolusinya.
“Di sini, kita udah melaporkan lokasi baru untuk spesies yang dikira punah T. kobensis,” tulis para penulis.
Temuan ini udah dipublikasikan di jurnal Phytotaxa pada 27 Februari 2023 bertajuk “Rediscovery of the presumably extinct fairy lantern Thismia kobensis (Thismiaceae) in Hyogo Prefecture, Japan, with discussions on its taxonomy, evolutionary history, plus conservation botanicayoruba7.”
Para peneliti memberi tambahan gambaran terakhir tentang Thismia kobensis untuk menyempurnakan gambaran asli yang didasarkan terhadap spesimen museum yang tidak lengkap. Pemeriksaan detail mereka menyoroti bagaimana Thismia kobensis berbeda dari spesies serupa Thismia huangii.